Selasa, 25 Juni 2013

Intermezo from Negeri Sakura


Wow! Ada robot sajikan ramen di Restoran Jepang
July 5th, 2009 (www.beritateknologi.com)

Negeri Sakura memang tidak pernah kehabisan inovasi. Itulah yang kita ketahui dari negara Jepang yang memang kreatif. Apalagi untuk industri robotic, negara Jepang sepertinya akan terus belajar untuk menerapkan kehidupan manusia yang berdampingan dengan robot. Jangan heran akhirnya kalau nanti saat anda sedang berlibur ke Jepang dan sedang ingin memesan makanan di restoran Jepang, yang datang melayani pesanan anda bukanlah lagi pelayan biasa, namun seorang robot! Wow!

Tak perlu tunggu beberapa tahun lagi. Kini di sebuah restoran di Jepang hal tersebut sudah diimplementasikan. Memang ini bukan awal percobaan dari riset pembuatan robot tersebut. Melainkan sudah sekitar 5 tahun lamanya masa pembuatan robot ini. Tentu waktu 5 tahun bukanlah waktu yang sebentar untuk melakukan percobaan dari robot tersebut, karena pada masa percobaan juga pernah dialami akhirnya sistem dari robot tersebut kacau karena komputer yang digunakan sebagai pengirim instruksi kepada robot ketumpahan sup. Nah lalu apa rasanya ya ramen yang disajikan oleh robot ini? Apakah enak?

Tentunya koki asli pembuat ramen bukanlah robot, melainkan masih menggunakan jasa manusia. Cuma untuk penyajiannya dan kostumisasi rasa sudah diprogram di komputer sehingga nantinya si robot ini akan mengikuti instruksi yang dikirimkan melalui komputer. Restoran ini berada di Minami-Alps, Yamanishi, Jepang. Pemilik restoran tersebut, Yoshihara Uchida, berkata bahwa sudah ada 40 juta rasa yang berbeda dari yang telah disajikan dan telah diprogram di komputer ini, dan robot pun akan ikut instruksinya. Selain itu penyajian yang dilakukan pun lebih cepat dibandingkn anda memasak mie instan. Robot ini sendiri telah berhasil tes uji kelayakan dan telah dinyatakan boleh dipergunakn terhitung bulan Desember 2008 lalu. Hmm anda tertarik untuk mencoba ramen buatan robot ini?








Belajar Budaya Malu Dari Pendidikan Di Jepang
BALITBANG-KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
http://litbang.kemdikbud.go.id     
Jakarta – Pendidikan yang diberikan oleh orang tua maupun guru pada anak-anaknya pasti akan memberi pengaruh pada perilaku anak sehari-hari. Untuk itu, orang tua dan guru harus berhati-hati dan terus menyampaikan nilai-nilai positif dalam mendidik anak.
Guru dari pondok pesantren Hifz Al-Qur’an Al Asror, Slamet Hidayat Bisri, mengatakan bahwa dirinya terkesima dengan kedisiplinan yang dilakukan oleh anak-anak di Jepang. Anak-anak usia SD dapat dengan sendirinya menata sepatunya di rak sebelum masuk kelas sehingga tidak ada sepatu yang berantakan di lantai.

“Saat berkunjung di Jepang, saya lihat anak SD bisa teratur. Sedangkan santri tempat saya yang umurnya lebih tua, hal simpel seperti menaruh saat mau masuk mushola saja masih berebut,” kata Slamet saat Penyerahan Sertifikat Kunjungan ke Jepang, di Hotel Pullman, Jakarta, Jum’at (16/11/2012). Ia menuturkan bahwa ada empat sumber yang dijadikan bahan landasan dalam pola pendidikan di Jepang yaitu bahasa sebagai alat komunikasi, keterampilan menolong orang, filsafat hidup dan agama yang untuk orang Jepang adalah Budha. Satu hal yang menarik perhatiannya adalah masalah filsafat.

“Dari filsafat ini, ternyata sekaligus mengajarkan budaya malu pada anak-anak ini. Yang mendasari malu kalau tidak rapi, malu jika melanggar aturan termasuk buang sampah sembarangan,” jelas Slamet.
Dalam kesempatan yang sama guru dari pondok pesantren As-Salaam, Muflih Wahyanto, mengungkapkan hal serupa. Anak-anak di Jepang sejk usia dini sudah mengenal baik masalah kebersihan dan kerapian. Hal ini awalnya ditularkan lewat sekolah dan dijaga kelangsungannya oleh keluarga dan masyarakat.

“Kadang kami sudah ajarkan di sekolah. Tapi saat di rumah atau di lingkungan masyarakat, anak-anak ini dibiarkan lagi,” jelas Muflih. “Butuh sinergi yang baik antara sekolah, keluarga dan masyarakat dalam mendidik anak agar tumbuh baik,” tandasnya.
  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar